Selasa, 29 Maret 2011

Pengalaman melewati penderitaan

Ada seorang bapak yang suka mengeluh jika sedang mengalami kesusahan, penderitaan dalam hidupnya. Suatu kali ketika sedang mengalami kesusahan dalam hidupnya, ia pergi menjumpai seorang pendeta. Ketika bertemu dengan pendeta tersebut, bapak tersebut mengeluh betapa hidupnya tidak dikasihi Tuhan. Karena Tuhan sepertinya memberi kepadanya suatu ujian dan membiarkan dirinya jatuh dalam berbagai-bagai pencobaan.

Sang pendeta lalu mengambil beberapa benda. Benda yang pertama, sebutir telur ayam yang mentah. Benda kedua, sebuah kentang mentah, dan benda ketiga sebungkus bubuk kopi. Lalu bapak pendeta itu merebus air sampai mendidih. Ketika air mendidih, bapak  pendeta berkata : "Bapak tahu, ketika telur ini mentah maka kulitnya tidak tahan benturan. Dan ketika ia terbentur maka cairan yang didalam cangkang akan meleleh dan tumpah. Lalu pendeta merebusnya. Ia melanjutkan keterangannya. "Sekarang setelah ia direbus dan matang, kulitnya tetap mudah pecah bahkan ada yang retak-retak. Namun, isinya tidak lagi tumpah karena sudah menjadi kenyal yang biasa kita sebut telur rebus.

Dengan kentang mentah tadi pak pendeta merebusnya. Lalu setelah matang, pak pendeta menjelaskan. "Kentang sewaktu matang keras, kita tidak mungkin untuk menekannya dengan jari-jari kita untuk membelahnya, untuk memecah-mecahnya. Tetapi ketika kentang menjadi matang, maka sangat mudah bagi kita untuk menghancurkan kentang itu. Untuk bubuk kopi, pak pendeta juga menyeduhnya dengan air yang mendidih. Pak pendeta menerangkan : "Sebelum diseduh dengan air panas, kopi ini tidak mengeluarkan aroma yang harum. Tetapi sesudah diseduh dengan air mendidih, bubuk kopi ini malah mengeluarkan aroma yang harum dan memancing selera orang-orang sekitarnya.

Bapak yang sedang mengeluh menjadi bertanya : "Apa arti semuanya ini pak pendeta?" Dengan suara lembut, pak pendeta menjawabnya : "Manusia itu dilambangkan dengan ketiga benda tadi yaitu telur, kentang dan bubuk kopi. Sedangkan air mendidih adalah berbagai ujian dan pencobaan dalam hidup manusia. Ada manusia yang seperti telur, ketika dia tidak dalam pencobaan, dirinya seperti cairan telur yang didalam cangkangnya. Hatinya masih cair dan masih mau menerima pandangan orang, dan bahkan mau menerima firman Tuhan. Tetapi setelah dia masuk dalam ujian dan pencobaan, hatinya berubah dari yang cair menjadi membeku. Dirinya tidak lagi mau menerima nasehat, bahkan tidak mau lagi menerima firman Tuhan sebagai suara Tuhan. Hatinya benar-benar membeku untuk itu semua."

"Ada manusia yang seperti kentang. Sebelum orang itu masuk dalam ujian dan pencobaan, dia adalah orang yang kuat dalam beragama, kuat dalam bertuhan. Namun, setelah ia masuk dalam ujian dan pencobaan, maka segala kekuatannya beragama, kekuatannya dalam bertuhan menjadi susut dan ia menjadi lemah rohaninya, lemah dalam imannya, lemah dalam kepercayaannya kepada Tuhan"

"Namun ada orang yang seperti bubuk kopi. Sebelum orang itu masuk dalam ujian dan pencobaan, dia adalah orang yang biasa-biasa saja. Baik dalam iman, kerohaniannya. Namun, setelah ia masuk dalam ujian dan pencobaan, maka imannya akan bertumbuh, kerohaniannya semakin berkembang. Ia semakin menjadi orang yang semakin dekat dengan Tuhan. Sehingga ia seperti bubuk kopi yang harum bagi orang-orang yang disekitarnya. Kehidupannya akan menjadi kesaksian yang baik bagi orang-orang sekelilingnya bahwa Tuhan itu begitu mengasihi setiap orang, Tuhan begitu peduli kepada setiap anak-anak-Nya. Tuhan tidak pernah meninggalkan anak-anak-Nya, meskipun anak-anak-Nya sering meninggalkan Dia." "Jadi pak, ujar pak pendeta itu, hendaknya bapak belajar dari cerita tadi. Janganlah bapak menjadi orang yang seperti telur ayam itu, atau menjadi kentang mentah tadi. Tapi bapak harus belajar menjadi seperti bubuk kopi tersebut."

Bagaimana dengan semua saudara ku? Apakah dengan menghadapi ujian dan pencobaan dalam hidup ini, iman kita, kerohanian kita, kepercayaan kita kepada Tuhan semakin kuat? Ataukah semakin lemah? Belajarlah menjadi seperti bubuk kopi.....Soli Deo Glori

by Awaken Spirit on Tuesday, March 29, 2011 at 10:07am

Tidak ada komentar:

Posting Komentar